pada tugas leadership ini, saya dan Arienta mendapatkan tugas wawancara. kali ini tugasnya mewawancarai salah satu OB di Al-Muslim. saya dan Arienta mewawancarai bang ALI yang bekerja sebagai OB aula Kholid. umur bang Ali adalah 23 tahun, dia lahir di Bekasi tanggal 23 Juni 1987. sudah 3 tahun bang Ali bekerja sebagai OB aula Kholid di Al-Muslim. saya bertanya kepada bang Ali, "bang, tingkat kesulitan sebagai OB itu apa bang?" kata bang Ali "tingkat kesulitan bekerja sebagai OB itu tergantung. bagian sulitnya saat ada acara dan dihari jum'at saat sehabis solat jum'at." status hubungan bang Ali saat ini masih lajang, katanya lagi mencari sang pujaan hatinya. saya bertanya lagi pada bang Ali, "bang, menurut abang perilaku siswa-siswi SMA Al-Muslim terhadap OB gimana tuh?" jawab bang Ali "tergantung anaknya sih, karna setiap orang itu berbeda-beda."
bang Ali bertempat tinggal di Selang Cau, Cibitung. bang Ali tinggal bersama ayah dan ibunya. ibunya berna Nae' dan bapaknya bernama Rudy. yang pasti bang Ali beragama Islam dong. hobinya, tidur, makan, olahraga, dan kata bang Ali pastinya beribadahlah. cita-cita bang Ali ingin lulus STIE sebagai sarjana ekonomi (SE).
jam kerja bang Ali dari jam 06.00- selesai. berangkat dari rumah jam 05.30, pulangnya tergantung pekerjaannya selesai kapan. bang Ali juga mendapatkan makan siang dari Al-Muslim. oh iya, pendidikan terakhir bang Ali adalah STM lalu lanjut SEKOLAH PAKET C. bang Ali bebas dari penykit alias free penyakit. upah kerja atau gaji bang Ali perbulan kurang lebih sekitar 1 jutaan, kata bang Ali gajinya tidak pernak naik. biasanya bang Ali mendapat komplain dari pak Daud.
pesan bang Ali untuk siswa SMA Al-Muslim, saling menghormati aja dan jaga sopan santunnya.
PROFIL: - Nama: Uma Ringi (bu Nurcholis) - lahir: Jakarta, 7 Juli 1972 - umur: 38 tahun - alamat: GRAHA ASRI RESIDENCE blok C7/7 RT03/RW07 punya 2 anak: 1. Fatin Nabilah (13 tahun) lahir : 30 Oktober 1997 2. Ibnu Athoillah Naoval (9 tahun) lahir : 07 September 2001
*foto warung basis
Warung pop ice atau biasa disebut warung basis (bakso sosis). warung ini dikelola oleh ibu Nurcholis. ibu Nurcholis juga berjualan gas, mie instan, sosis bakar, dan tentunya pop ice.
ibu Nurcholis, adalah ibu rumah tangga. pekerjaanya sehari-hari adalah membereskan rumah seperti kerjaan ibu rumah tangga lainnya dan menjaga warung pop ice-nya itu. usahanya sudah berjalan 4 bulan. biasanya anak-anak remaja kalau habis main bola langsung ke warung itu untuk membeli pop ice.
“ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berkata : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ... “ (Q.S. Al Baqarah 2: 30)
APAKAH KEPEMIMPINAN ITU ? MENGAPA KEPEMIMPINAN PERLU DIPELAJARI ? “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin itu akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah kamu pimpin”. (hadist)
Tanpa perkecualian, setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda, pelajar atau bukan, berpendidikan atau tidak, kaya atau miskin, semuanya dicakup dalam sabda Rasulullah tersebut. Demikianlah lebih dari empat belas abad yang lalu beliau ungkapkan, semata-mata atas petunjuk dan hidayah Allah SWT. Jadi jelas dan harus disadari serta diyakini sepenuhnya oleh setiap muslim bahwa setiap kita adalah sebuah pribadi pemimpin dan harus menjadi pemimpin. Untuk dapat hidup bahagia serta dapat memberikan sesuatu (materi & nonmateri) kepada masyarakat, maka yang terpenting yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah kita harus mampu memimpin diri kita sendiri (dan seringkali orang lain) untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Keterampilan memimpin adalah keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mempertanggungjawabkan setiap tindakan pribadi serta kerjasama kita dengan orang lain guna mencapai tujuan-tujuan tertentu baik tujuan pribadi maupun kelompok.
BAGAIMANA CARA KITA UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMIMPIN ? Hal itu dapat dipelajari dengan cara mengobservasi (mengamati), mendengar dari orang lain atau bereksperimen dan mempraktekkan tingkah laku kepemimpinan. Tingkah laku kepemimpinan adalah perilaku yang biasa digunakan oleh pemimpin. Mempraktekkan tingkah laku kepemimpinan dilakukan dengan cara bertahap mulai dari hal-hal yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan seperti membiasakan bangun pagi, mencuci pakaian sendiri, berdo’a ketika akan melakukan suatu kegiatan, membuang sampah pada tempatnya, belajar dan bekerja secara kelompok, bicara yang sopan, dsb. Mula-mula tingkah laku ini diperlihatkan pada lingkungan yang lebih kecil dan terbatas pada lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan bermain, lama-kelamaan, tentunya harus diasah terus menerus , sehingga menyatu dalam perilaku sehari-hari. Tanpa adanya kesempatan dan kemauan untuk mempraktekkan tingkah laku kepemimpinan itu, sulit bagi seseorang untuk mengembangkan keterampilan memimpin. Oleh karena itu perlu diciptakan lebih banyak kesempatan bagi anak-anak untuk mempraktekkan keterampilan memimpin ini baik dalam kelompok formal maupun tidak formal.
Apakah Keterampilan hidup itu ? Keterampilan hidup yaitu kemampuan belajar yang sangat tinggi yang berguna sepanjang hidup. Hal ini melibatkan ilmu pengetahuan serta keterampilan-ketarmpilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam berbagai macam situasi dan kondisi. Termasuk ketermpilan agar diterima oleh berbagai macam kelompok. Masuk kandang kambing mengembik masuk kandang kerbau menguak.
Apakah Keterampilan Khusus itu ? Keterampilan khusus yaitu apabila seseorang mempelajari informasi atau teknik yang khusus untuk menyelesaikan suatu tugas yang khusus pula, maka pelajaran tersebut hanya berguna pada situasi dan kondisi tertentu.
Keterampilan Hidup sebagai Seorang Pemimpin Semua keterampilan hidup yang berkaitan dengan kepemimpinan dinamakan keterampilan hidup sebagai pemimpin. 7 (tujuh) keterampilan hidup sebagai pemimpin 1. Mengenal Diri Sendiri Baik diri kita sendiri sebagai manusia, orang lain, pencipta, ciptaannya 2. Komunikasi Antara Allah dengan manusia, manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan ciptaan Allah yang lainnya dan sebaliknya. 3. Menyatu dengan yang Lain Yaitu cara berinteraksi dengan orang lain secara positif, termasuk menerima dan menghargai perbedaan antara dirimu dan orang lain. 4. Belajar untuk Belajar Yaitu upaya mengembangkan perilaku positif dalam mempelajai sesuatu dan menarik pelajaran dari berbagai informasi dan pengetahuan lainnya secara benar. 5. Mengambil Keputusan Yaitu upaya mempelajari langkah-langkah dan pendekatan yang dibutuhkan untuk menetapkan suatu tujuan, memecahkan suatu masalah, dan mengambil tindakan baik secara individu maupun kelompok. 6. Pengelolaan Yaitu penggunaan segala sesuatu yang dimiliki atau yang dapat dimanfaatkan untuk meraih suatu tujuan. Termasuk upaya identifikasi sumberdaya dan cara penggunaannya secara efektif dan efisien. 7. Kerja Kelompok Yaitu ikut bergabung secara aktif atau memimpin suatu kelompok guna meraih tujuan bersama.
Kepemimpinan dalam Tinjauan Sejarah Sesungguhnya perjalanan teori kepemimpinan sudah berjalan ribuan abad yang lampau. Sejak manusia hidup dalam kelompok, kepemimpinan ditentukan oleh kekuatan. Orang yang memiliki ukuran badan yang besar, kuat dan dapat memperoleh dukungan dari yang lain diangkat menjadi pemimpin. Kemudian muncullah teori baru bahwa kepemimpinan harus dilengkapi dengan penguasaan atas berbagai persenjataan, misalnya seorang pemimpin selain kuat harus juga mahir menggunakan berbagai senjata dan mampu membidik sasaran dengan tepat. Berabad-abad kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin akan melahirkan pemimpin pula. Untuk mengesahkan teori ini mereka membentuk kepercayaan atau opini masyarakat bahwa ada orang tertentu yang dilahirkan sebagai raja penerus kepemimpinan. Apabila sang anak mampu mengelola kerajaannya dengan sukses, ia pun akan membentuk suatu dinasti kepemimpinan secara turun menurun. Beberapa waktu kemudian muncullah teori baru bahwa seorang pemimpin itu harus dibentuk bukan dilahirkan begitu saja. Karena itu seorang pemimpin akan mangajari calon penggantinya berbagai cara memimpin. Misalnya sang calon harus mahir cara berjalan, cara berbicara dan cara mengambil keputusan pendahulunya. Ternyata teori ini menemukan hambatan karena masalah yang dihadapi si calon berbeda dengan masalah yang dihadapi pendahulunya. Lalu muncullah teori baru, seseorang yang telah memperlihatkan sikap kepemimpinan yang sukses dalam suatu bidang diminta memimpin dalam bidang lainnya. Misalnya seorang jenderal diminta menjadi direktur perusahaan computer. Ternyata sejarah memperlihatkan bahwa metode identifikasi kepemimpinan ini tidak membawa kesuksesan. Kini, sejumlah besar pakar di bidang kepemimpinan percaya bahwa seorang tak akan pernah mampu memimpin sepanjang masa. Demikian juga halnya seorang pemimpin tak pernah menghasilkan kesuksesan jika ia mengadakan pendekatan yang sama dalam berbagai situasi. Karena itu dibuutuhkan kepemimpinan situasional yaitu kepemimpinan yang harus berusaha sesuai dengan perubahan situasi. Pemimpin yang baik adalah mereka yang mengetahui kapan harus bersikap otoriter, demokratis, laissez faire. Ia juga tahu saat yang tepat untuk mendelegasikan wewenangnya. Selain itu mengetahui berbagai cara untuk meraih tujuan bersama. Semua ini membutuhkan pribadi yang tegar, mampu berkomunikasi dan berhubungan dengan yang lain, ahli mempelajari berbagai metode, mampu mengelola dan mengambil keputusan serta menguasai berbagai teknik memimpin kelompok.
5 (Lima ) Keyakinan Kepemimpinan 1. Kepemimpinan sangat diperlukan oleh setiap individu Kita membutuhkan keterampilan memimpin baik untuk memimpin diri kita sendiri, sebagai anggota kelompok, maupun untuk memimpin orang lain dan kelompok. Kita memerlukan kepemimpinan agar menjadi anggota masyarakat yang efektif serta produktif juga untuk dapat mengarahkan kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan. 2. Kepemimpinan dapat dipelajari sama halnya dengan keahlian yang lain Kepemimpinan in meliputi aspek pribadi dan antarpribadi. Ia juga mengajarkan seseorang untuk menyadari potensi dan memanfaatkan potensi dirinya itu dengan tepat. 3. Keahlian memimpin itu dapat dipecah-pecah dalam unit-unit yang lebiih kecil Dengan demikian seseorang dapat memilih unit-unit keahlian memimpin yang cocok dengan dirinya. Dan tak seorangpun yang mampu menjadi ahli dalam setiap unit seumur hidupnya. 4. Kepemimpinan adalah hubungan antar manusia Keahlian ini merupaan cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Selain cara berinteraksi, keahlian ini juga meliputi kepekaan seseorang terhadap kebutuhan orang lain. Sebab keahlian mempimpin yang dimiliki seseorang tidak akan ada artinya jika tidak dapat dimanfaatkan oleh orang lain. 5. Kepemimpinan harus ditampilkan pada waktu dan tempat yang tepat Setiap pemimpin memiliki masa tertentu untuk diakui sebagai pemimpin. Kombinasii dari pemimpin, kombinasi dari kelompok serta kombinasi dari tujuan kelompok akan menentukan gaya kepemimpinan yang sebaiknya kita gunakan. Anggota kelompok harus bekerjasama dengan pemimpin untuk mencapai hasil yang didambakan.
#arus mudik perjalanan dari rumah (bekasi) ke solo-jawa tengah lancar.. berangkat jam 2 siang dari bekasi sampai di solo jam 2 pagi.
#idul fitri 1431H (lebaran) ini ada foto-foto suasana habis solat ied..
keadaan waktu solat ied rameeeee..
ini makanan yang dihidangkan waktu lebaran di rumah tante ayuuk :D
ini suasana lebaran waktu lagi makan-makan dan berbincang-bincang :D
foto waktu lagi bagi-bagi THRnya ga ada, jadi seadanya aja. heheee.. waktu arus baliknya, maceeeet banget sampe 2 hari di jalan. yang bikin macetnya, karna kebanyakan lampu merah dan rel kereta api.
#pengertian kewirausahaan : kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
#ciri-ciri wirausaha :
Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.
Inisiatif dan selalu proaktif.Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
Berorientasi pada prestasi.Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya.Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama.Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
Berani mengambil risiko.Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
Kerja keras.Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang.Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya.Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya.Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang.Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
Komitmen pada berbagai pihak.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak.Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
#sikap-sikap positif para wirausahawan :
Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya.Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.
1. "tidak ada kata gagal, yang ada hanya sukses atau belajar." 2. "setiap badai pasti berlalu dan saya akan tumbuh semakin kuat." 3. "kalau kita ingin sukses, kita harus 'bertanya' kepada orang yang diatas rata-rata(orang yang lebih sukses) dan 'mendengarkan' nasihat mereka." 4. "it just take one idea and libe like a king and queen for the rest of your life." 5. "nasib baik adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan." 6. "contoh yang baik adalah nasihat terbaik." 7. "semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu." 8. "dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik." 9. "belajarlah dari kesalahan orang lain. anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri." 10. "kebanyakan kita tidak mensyukuri dari apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai." 11. "musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan bimbang. teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh." 12. "perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan penghianatan." 13. "jika orang berpegangan pada keyakinan maka hilanglah kesangsian, tetapi jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian maka hilanglah keyakinan." 14. "sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil. kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik." 15. "orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda."
Mengetahui apa yang dipikirkan orang lain terkait dengan gaya pemimpinan kita bisa membuka mata kita lebar-lebar, dan ini pendorong perubahan yang paling ampuh. Dengan menggunakan 360 survei dimana Anda menerima feedback dari staf, rekan dan manajer, memberikan Anda informasi yang konkret mengenai subyek yang intangible. Gunakan alat yang ada (ada beberapa yang sangat direkomendasikan di luar sana) atau biarkan staf Anda tahu bahwa Anda mengharapkan feedback dari mereka untuk meningkatkan kepemimpinan Anda.
Penggunaan kata-kata peringatan, akan membuat staf Anda merasa tidak nyaman dalam memberikan feedback yang mereka yakini akan Anda gunakan untuk melawan mereka., atau menjadi defensif dengan apa yang mereka katakan. Terserah Anda untuk menciptakan lingkungan yang aman sehingga mereka merasa nyaman dengan bersikap terbuka dan jujur dengan Anda.
2. Jangan menggunakan power posisi Anda untuk menyelesaikan sesuatu.
Jika ada yang bertanya mengapa hal-hal tertentu diselesaikan, atau logika keputusan, jangan menarik urutan dalam respon. Komponen penting dalam kepemimpinan yang efektif adalah dengan mendapatkan dukungan dari tim dan kolega. Anda tidak bisa mendapatkan dukungan dengan mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah yang benar karena Anda bosnya dan Anda yang membuatnya. Tim Anda mungkin tidak selalu setuju dengan apa yang dikerjakan, tapi mereka akan lebih menghargai Anda jika Anda meluangkan waktu untuk menjelaskan pemikiran Anda.
3. Jangan menganggap karyawan sebagai sesuatu yang harus dikendalikan atau dikelola.
Alih-alih, memberikan mereka ruang gerak untuk mengambil tindakan atau membuat keputusan. Kepercayaan adalah komponen kepemimpinan yang sangat penting. Jika Anda tidak percaya orang lain melakukan pekerjaannya dengan baik, maka apakah Anda menempatkan orang yang salah pada pekerjaan tersebut, atau Anda memiliki orang yang tepat tapi tidak melatihnya dengan baik. Biarkan mereka melakukan apa yang harus mereka kerjakan, tanpa menyandarkan bahu mereka sepanjang waktu, atau harus tahu bagaimana mereka menggunakan waktu setiap menitnya.
4. Mendengarkan, mendengarkan, mendengarkan.
Jika ada orang yang kecewa atau mengeluh dalam bisnis Anda, Anda bisa memastikan bahwa di tahapan tertentu mereka akan berusaha mengatakan pada Anda apa masalahnya. Seolah Anda tidak mendengarkan (atau tidak ingin mendengarkan). Atau mungkin reaksi awal Anda membuat orang berpikir dua kali untuk menyampaikan masalahnya pada Anda. Mendengarkan dengan tulus adalah salah satu ketrampilan terbesar yang perlu dikembangkan, terlepas dari peran Anda. Pendengar yang baik menunjukkan ketertarikan, empati, dan ingin tahu apa yang ada dibalik pembicaraan. Pemimpin besar adalah pendengar yang baik – tanpa kecuali.
5. Berhenti memberikan solusi.
Para manajer biasanya mendapatkan posisi mereka setelah menjadi spesialis teknis, dan akan memiliki opini atau pandangan bagaimana “memperbaiki” situasi atau masalah. Mereka percaya ini adalah cara paling cepat dengan menyuruh seseorang untuk melakukan apa yang harus dilakukan, atau melakukannya sendiri, daripada memberikan peluang pada karyawan untuk mengatasinya sendriri. Dengan selalu memberikan jawaban, manajer menghilangkan peluang karyawannya untuk belajar dan memberikan alternatif (yang berpotensi memberikan dengan lebih baik) cara untuk melakukan banyak hal.
6. Selalu konstruktif – selalu.
Ketrampilan berbahasa dan komunikasi membuat pemimpin besar berbeda dengan yang lainnya. Jangan dominan atau kritikal dengan orang lain mengambil tanggung jawab sepenuhnya aapa yang Anda dengar. Jika Anda menemukan diri Anda hampir membuat penilaian negatif, ambil nafas dan gunakan kata-kata Anda sendiri untuk menyampaikan pesan Anda tanpa emosi. Pemimpin besar selalu menemukan cara untuk mengatakan sesuatu dengan tenang dan konstruktif.
7. Menilai kesuksesan Anda sebagai kesuksesan tim
Kesuksesan sejati seorang pemimpin bisa diukur dengan kesuksesan orang-orang yang ada dalam timnya. Sebagai manajer, tanggung jawab utamanya adalah untuk memastikan keberhasilan dan pengembangan tim Anda. Jika mereka sukses, secara otomatis Anda juga akan sukses. Fokus pada membangun ketrampilan mereka dan menghilangkan hambatan yang ada didepan mereka. Jika Anda bisa mencapainya, Anda akan lihat hasilnya pada produktivitas, motivasi dan kepuasan karyawan Anda. Hal ini akan memfilter melalui hasil bottom-line.
8. Jangan melakukan hal-hal hanya karena mereka “nampak baik”.
Tidak ada yang lebih transparan dibandingkan manajer yang membuat keputusan dan bertindak hanyak untuk kelihatan baik didepan atasannya. Jika Anda ingin berkembang menjadi seorang pemimpin, salah satu kualitas yang dibutuhkan adalah integritas. Integritas untuk membuat keputusan.
A. Pengertian dan Macam-Macam Kepemimpinan manurut islam
“Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kesudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(Q.S An-Nisaa: 59)
Rasulullah Saw, adalah tauladan bagi umat dalam segala aspek kehidupan, khususnya dalam hal kepemimpinan ini beliau adalah sosok yang mencontohkan kepemimpinan paripurna dimana kepentingan umat adalah prioritas bagi beliau. Maka sangatlah tepat apabila kita sangat mengidealkan visi dan model kepemimpinan Muhammad SAW (sang revolusioner yang legendaries, manusia mulia kekasih Allah SWT).
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS An-Nisa`: 58)
Kepemimpinan dalam tinjau sejarah
1. Kepemimpinan Dalam Prespektif Islam
Nabi Muhammad SAW merupakan sosok pemimpin yang terkenal dengan kearifannya, sifat beliau yang menonjol dalam kepemimpinannya, tidak saja di akui oleh orang-orang islam sendiri tapi juga diakui oleh orang-orang orientalis barat yang nota bene mereka adalah orang-orang yang menentang islam, hal ini memberi gambaran kepada kita bahwasannya kepemimpinan dalam islam bukan saja hasilnya hanya dirasakan oleh umat islam itu sendiri , akan tetapi dirasakan oleh umat non muslim, Kepemimpinan islam memberikan prospek yang cerah bagi kelangsungan hidup manusia di Era Globalisasi sekarang ini yang sarat dengan krisis kepemimpinannya dan dekadensi moral akibat ulah-ulah para penguasa yang tidak bertanggung jawab. Dan perlu difahami pula bahwasannya seseorang dikatakan sebagai pemimpin manakala ia benar-benar beriman dan bertaqwa kepa Allah swt, dan inilah yang membedakan antara kepemimpinan dalam islam dan kepemimpinan menurut teori orang-orang barat.
Seorang pemimpin dalam islam itu tidak boleh terlepas ciri-ciri berikut ini sebagai pedoman dalam memilih calon pemimpin masa depan:
1) Setia; Pemimpin dan orang yang dipimpin terikat kesetiaan kepada Allah.
2) Tujuan; Pemimpin melihat tujuan organisasi bukan saja berdasarkan kepentingan kelompok tetapi juga dalam ruang lingkup tujuan Islam yang lebih luas.
3) Berpegang pada Syariat dan Akhlak Islam; Pemimpin terikat dengan peraturan Islam, boleh menjadi pemimpin selama ia berpegang pada perintah syariat. Waktu mengendalikan urusannya ia harus patuh kepada adab-adab Islam, khususnya ketika berurusan dengan golongan oposisi atau orang-orang yang tak sepaham.
4) Pengemban Amanah; Pemimpin menerima kekuasaan sebagai amanah dari Allah yang disertai oleh tanggung jawab yang besar. Qur’an memerintahkan pemimpin melaksanakan tugasnya untuk Allah dan menunjukkan sikap baik kepada pengikutnya.
“Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan mencegah perbuatan yang mungkar… “(QS.22:41).
Kepemimpinan Rasulullah
Sejak manusia berada dipermukaan bumi ini, hasratnya ingin mengetahui segala hukum dan kodrat alam yang terdapat disekitarnya, besar sekali. Makin dalam ia meneliti, makin tampak kepadanya kebesaran alam itu, melebihi yang semula. Kelemahan dirinya makin tampak pula dan keangkuhannya pun makin berkurang.
Demikianlah, Nabi yang membawa Islam itu pun sama pula dengan alam ini. Sejak bumi ini menerima cahaya Nabi, para ulama berusaha mencari segi-segi kemanusiaan yang besar daripadanya, mencari nilai-nilai Asma-Allah dalam pemikirannya, dalam akhlaknya, dalam ilmunya. Dan kalaupun mereka mapu mencapai pengetahuan itu seperlunya, namun sampai kini pengetahuan yang sempurna belum juga mereka capai. Perjuangan yang mereka hadapi masih panjang, jaraknya masih jauh, jalannya pun tak berkesudahan.
Kenabian adalah anugrah Tuhan, tak dapat dicapai dengan usaha. Akan tetapi ilmu dan kebijaksanaan Allah yang berlaku, diberikan kepada orang yang bersedia menerimanya, yang sanggup memikul segala bebannya. Allah lebih mengetahui dimana risalah-Nya itu akan ditempatkan. Muhammad SAW sudah dipersiapkan membawa risalah atau misi itu keseluruh dunia, bagi si hitam dan si putih, bagi si lemah dan si kuat. Ia disiapkan membawa risalah agama yang sempurna, dan dengannya menjadi penutup bagi para nabi dan rasul, yang hanya satu-satunya menjadi sinar petunjuk, sekalipun nanti langit akan terbelah, bintang-bintang akan runtuh dan bumi inipun akan berganti dengan bumi dan angkasa lain.
Kesucian para nabi dalam membawa risalah dan meneruskan amanah wahyu, adalah masalah yang tak dapat dimasuki oleh kaum cendekiawan. Bagi para nabi, sudah tidak ada pilihan lain. Mereka menerima risalah dan amanah, dan itu harus disampaikan, sesudah mereka diberi cap dengan stempel kenabian. Tugas menyampaikan amanah itu sudah menjadi konsekuensi wajar bagi seorang nabi, yang tak dapat dielakkan. Akan tetapi, tidak selamanya wahyu itu menyertai para nabi dalam tiap perbuatan dan kata-kata mereka. Mereka juga tidak bebas dari kesalahan. Bedanya dengan manusia biasa, Allah tidak membiarkan mereka hanyut dalam kesalahan itu sesudah sekali terjadi, dan kadang mereka segera mendapat teguran.
Muhammad SAW telah mendapat perintah Tuhan guna menyampaikan suatu amanah, dengan tidak dijelaskan jalan yang harus ditempuhnya, baik dalam cara menyampaikan risalah atau dalam cara mempertahankannya. Pelaksanaannya diserahkan kepadanya, menurut kemampuan akal, pengetahuan dan kecerdasannya, sebagaimana yang sering dilakukan oleh kaum cerdik pandai lainnya. Kemudian datang wahyu yang memberikan penjelasan secara tegas tentang segala sesuatu mengenai Dzat Tuhan, keesaan-Nya, sifat-sifat-Nya serta cara-cara beribadat. Tetapi tidak demikian tata cara kemasyarakatan, dalam keluarga, tentang desa, kota, dan tentang Negara, baik yang berdiri sendiri maupun yang terikat oleh Negara-negara lain.
Disamping itu masih banyak sekali bidang lain yang harus diselidiki sehubungan dengan kebesaran Nabi SAW sebelum datangnya wahyu. Juga tidak kurang kebesaran itu yang harus diselidikinya sesudah datangnya wahyu. Ia menjadi utusan Tuhan dan mengajak orang kepadanya.. Ia menjadi pemimpin umat Islam, menjadi panglima perangnya; ia menjadi mufti, menjadi hakim dan organisator seluruh jaringan komunikasi dalam hubungan sesamanya dan antarbangsa. Dalam segala hal beliau dapat menegakkan keadilan. beliau mempersatukan bangsa-bangsa dan kelompok-kelompok, sesuai dengan yang dapat diterima akal sehatnya. Ia menjadi lambang kefasihan, yang menyebabkan para ahli dalam bidang itu harus takluk dan menundukan kepala, mengakui kebesaran dan kedahsyatannya. Akhirnya beliau melepaskan dunia fana ini dengan rela hati atas pekerjaannya, yang juga sudah mendapat kerelaan Allah dan kaum Muslimin.
B. Beberapa Hadits Tentang Pemimpin Dan Kepemimpinan:
Yahya (2004:21) mengemukakan beberapa keterangan yang berkaitan dengan masalah pemimpin dan kepemimpinan yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW:
“Pemimpin adalah bayangan Allah SWT dimuka bumi. Kepadanya berlindung orang orang yang teraniyaya dari hamba hamba Allah SWT, jika ia berlaku adil maka baginya ganjaran, dan bagi rakyat hendaknya bersyukur. Sebaliknya apabila ia curang (zalim) maka niscaya dosalah baginya dan rakyatnya hendaklah bersabar. Apabila para pemimpin curang maka langit tidak akan menurunkan berkahnya. Apabila zina meraja lela, maka kefakiran dan kemiskinan pun akan merajalela.(HR. ibnu majah dari abdulah bin umar)”
Yahya (2004:22) mengartikan bahwa: Kata “bayangan Allah SWT” mengisyaratkan bahwa pemimpin adalah perwakilan Allah SWT dimuka bumi ini. Dan juga mengisyaratkan bahwa pemimpin harus selalu dekat kepada Allah SWT.
Kata “rakyat hendaknya bersyukur” menurutnya mengisyaratkan bahwa wujud pemimpin yang adil adalah nikmat dari Allah SWT yang patut disyukuri.
Dan kata “rakyat hendaknya bersabar”mengisyaratkan bahwa kelak akan muncul pemimpin yang tidak becus.
“sebaik-baik pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendo’akannya dan merekapun mendo’akan kalian, dan seburuk buruknya pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknatnyadan mereka pun melaknat kalian”.(HR Muslim dari ‘auf bin malik)
Hadits ini mengisyartkan bahwa: salah satu ciri pemimpin yang baik ialah dicintai dan dido’akan oleh rakyatnya, dan begitu pula sebaliknya. Diantar ciri pemimpin yang buruk ialah yang dibenci dan dilaknat oleh rakyatnya, dan begitu pun sebaliknya.
1 - Keberanian
Seorang pemimpin sejati adalah siap untuk pergi mengambil risiko untuk mendapatkan hasil. Bersiaplah untuk menghadapi situasi sulit atau berisiko dengan resolusi, penguasaan diri sendiri dan kepercayaan diriMemotivasi orang lain untuk mengikuti dalam situasi seperti ini. Go for it. Go for it.
2 - Visi
Memiliki tujuan yang jelas dan mampu melukiskan gambaran visi Anda kepada orang lain. pemimpin abad pertengahan digunakan simbol pada perisai mereka dan spanduk mewakili menyebabkan mereka, yang bertindak sebagai titik kumpul bagi pengikut mereka. Apa yang ada di banner Anda?
3 - kepatuhan
Mengapa saya harus mengikuti AndaApa yang membuatnya bernilai sementara saya? Mengidentifikasi apa yang memotivasi pengikut Anda dan memanfaatkannya. Memperhatikan tingkat kesediaan mereka untuk mengikuti Anda, dan menyesuaikan perilaku Anda, komunikasi dan contoh-pengaturan untuk membangun kesediaan mereka.
4 - Melayani
"Saya memimpin dengan melayani, saya melayani dengan memimpin". Melayani dalam konteks kepemimpinan adalah jalan dua arah. Pemimpin melayani suatu tujuan yang lebih tinggi, apakah itu perusahaan, dewa atau ideal. Ketika Anda memberi kepada orang-orang di sekitar Anda sebanyak yang Anda harapkan mereka untuk diberikan kepada Anda, Anda akan dihargai dengan rasa hormat dan kepercayaan dari pengikut termotivasi dan terinspirasi.
5 - Advokasi.
Hadir menarik argumen yang mendukung menyebabkan Anda, ide atau kebijakan. Aktif menunjukkan dukungan untuk masalah ini. Bersiaplah untuk berbicara lancar dan penuh semangat tentang menyebabkan Anda. Pemimpin besar adalah inspirasi ketika berbicara atau berdebat tentang perjuangan mereka.
6 - Pembuatan Keputusan
Kadang-kadang sulit, kadang-kadang rasanya seperti keputusan yang Anda buat penuh dengan jebakan, tetapi sebagai seorang pemimpin Anda harus membuat keputusan. Jadi membuat keputusan Anda dengan keyakinan, menampilkan keyakinan dalam keputusan Anda, mengambil kepemilikan mereka dan mengikuti mereka melalui dalam penerapan.
7 - Kewirausahaan
Pengusaha menunjukkan kelincahan, kecepatan respon dan kemandirian berpikir, didorong oleh kesadaran akan ancaman dari kompetisi atau kondisi pasar. Seorang pemimpin kewirausahaan ini memanfaatkan rasa mendesak untuk mendapatkan hasil.. Pemimpin dengan atribut mimpi ini mimpi besar dan mencapai tujuan yang besar.
KETERAMPILAN MEMIMPIN1
Hujair AH. Sanaky, MSI2
KEPEMIMPINAN :
• Proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompok [ Koontz & O’donnel]
• Kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat [Davis, 1977]
• Mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka [Wexley & Yuki, 1977]
• Pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan [Fiedler, 1967].
• Kepemipinan Islam
Suatu proses atau kemampuan mempengaruhi orang lain, mengarahkan dan memotivasi tingkah laku orang lain, usaha kerjasama sesuai dengan qur’an dan hadis untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.